Grobogan, Jawa Tengah – BPBD Kabupaten Grobogan sukses menyelenggarakan Jambore Relawan 2024 dengan tema “Tangguh Bersama Relawan” pada 12–13 Oktober 2024 di kawasan wisata Wonosari Waduk Kedung Ombo. Jambore kali ini diikuti oleh 100 peserta dari berbagai organisasi relawan, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kwarcab 11.15 Grobogan, BAGANA, BAGUNA, ORARI, Senkom, Santana, SAR MTA, Serang Rescue, Rescue Serang, MDMC, RAPI, Bappena PPNI, FKAM, Sar Hidayatullah, LPBI NU, Unit Layanan Disabilitas (ULD), Pemuda Pancasila, RKMG, Bapera, dan kelompok relawan independen lainnya. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para relawan dalam menghadapi situasi bencana, sekaligus memperkuat koordinasi antarorganisasi kemanusiaan.
Bupati Grobogan, Ibu Sri Sumarni, hadir sebagai pembina apel pada upacara pembukaan. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada seluruh relawan yang selalu siap siaga membantu masyarakat dalam situasi darurat. “Relawan adalah pahlawan kemanusiaan yang bekerja tanpa pamrih untuk membantu sesama. Dengan keterampilan dan dedikasi kalian, kita bisa lebih siap menghadapi berbagai tantangan bencana,” ucapnya di hadapan peserta. Apel juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Grobogan, turut hadir Bapak Kapolres Grobogan dan Kasdim Kodim 0717 Grobogan memberikan motivasi dan arahan kepada para peserta jambore.
Selama kegiatan hari pertama berlangsung, BPBD Kabupaten Grobogan dibantu Dinas Sosial (Dinsos) bersama tim Tagana mendirikan dapur umum yang bertujuan untuk melatih relawan dalam mengelola logistik makanan pada saat bencana. Dapur umum ini juga dikelola oleh relawan yang bekerja sama dengan Tagana, menyediakan makanan pada hari pertama bagi seluruh peserta selama jambore. Kegiatan ini memberikan pemahaman praktis bagi relawan tentang pentingnya dapur umum dalam mendukung evakuasi dan membantu pengungsi saat bencana.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan para relawan, BPBD Grobogan mengundang narasumber dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) Semarang. Tim BASARNAS memberikan pelatihan tentang Medical First Responder (MFR) dan Jungle Rescue. Beberapa kegiatan pelatihan yang dilaksanakan meliputi:
1. Pelatihan Medical First Responder (MFR):
Relawan diajarkan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama pada korban bencana, termasuk cara penanganan korban luka, pernapasan buatan, dan stabilisasi cedera. Pelatihan ini bertujuan agar relawan dapat memberikan bantuan medis dasar secara efektif saat berada di lapangan sebelum bantuan lanjutan datang.
2. Simulasi Jungle Rescue:
Mengingat banyaknya kawasan perbukitan dan hutan di Grobogan, pelatihan Jungle Rescue atau penyelamatan di hutan sangat relevan. Relawan dilatih untuk menghadapi situasi penyelamatan di medan hutan dan perbukitan, termasuk cara evakuasi korban dari lokasi yang sulit dijangkau.
Hari pertama ditutup dengan acara sarasehan dan dialog dengan Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan selaku Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Beliau berharap agar para relawan dapat terus mengasah keterampilan mereka dan menjadi inspirasi bagi masyarakat. “Ketangguhan sebuah daerah tidak hanya bergantung pada infrastrukturnya, tetapi juga pada kesiapan relawan yang siap menghadapi situasi apa pun,”.
Para relawan mengaku senang mengikuti kegiatan Jambore ini karena memberikan keterampilan yang sangat bermanfaat, terutama dalam menghadapi medan sulit. Mereka merasa lebih percaya diri dan siap dalam menjalankan peran mereka di lapangan.
Kegiatan ditutup oleh Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Grobogan, Bapak Soewignyo, S.T., M.T. Diharapkan acara ini akan terus berlangsung secara rutin setiap dua tahun sekali dan menjadi ajang bagi para relawan untuk memperkuat kemampuan mereka dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Penulis – Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Grobogan